Selasa, 30 April 2024 05:42 WIB

Advetorial

Pemkot Samarinda Serius Wujudkan Sekolah Ramah Anak

Redaktur: Redaksi
| 46 views

Plh Sekda Kota Samarinda, Marnabas. (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya untuk mewujudkan terpenuhinya hak dan perlindungan anak selama berada di sekolah. Salah satunya dengan menjadikan sekolah sebagai tempat yang bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri, dan nyaman.

Dalam rangka memaksimalkan upaya ini, Pemkot Samarinda melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) menggelar rapat koordinasi dan sinkronisasi sekolah ramah anak (SRA), di ruang rapat Mangkupelas Balai Kota, Kamis (16/11/2023).

Plh Sekda Marnabas mengatakan, penyelenggaraan rapat tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa hak dan perlindungan anak selama berada di sekolah senantiasa terpenuhi. Mengingat anak-anak menghabiskan sepertiga waktunya di sekolah. 

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa seluruh sekolah harus ramah anak. Tiap-tiap sekolah harus selalu memenuhi hak dan melindungi anak, serta membuat anak merasa aman dan nyaman. Langkah ini merupakan upaya untuk mewujudkan Kota Samarinda sebagai kota layak anak (KLA).

Lebih lanjut, Plh Sekda yang juga Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda ini menuturkan bahwa keberadaan SRA dirancang untuk membentuk generasi berjiwa tangguh dan mandiri di masa depan.

Upaya tersebut terus digalakkan oleh Pemkot Samarinda sebagai bentuk persiapan menyambut Indonesia Emas tahun 2045 mendatang. Maka dari itu, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) diminta untuk memperkuat komitmen dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di lingkungan pendidikan.

“Kesiapan semua OPD sangat diperlukan untuk mewujudkan Kota Layak Anak. Komitmen kita harus dituangkan dalam kesepakatan bersama. Kita bisa menjadi bangsa yang besar apabila kita menghormati anak-anak kita,” ujarnya.

Lanjut dia, pembentukan SRA bertujuan untuk memastikan pemenuhan, perlindungan, jaminan, dan promosi terhadap hak-hak anak dalam aspek kelangsungan hidup. Termasuk berupaya menciptakan ruang yang yang aman dan nyaman bagi anak dalam menyuarakan pendapatnya, serta mewujudkan suasana sekolah yang terhindar dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran , dan perilaku tidak pantas lainnya.

“Dalam SRA, siswa tidak hanya pasif, tetapi aktif terlibat dalam pengambilan kebijakan, pembelajaran, dan pengawasan. Hal ini akan menjadikan SRA sebagai sekolah yang inklusif dan partisipatif. Oleh karena itu, semua elemen harus memahami hak anak, mulai dari guru, kepala sekolah, penjaga sekolah, karyawan, satpam, hingga masyarakat dan keluarga,” tegasnya.

Ia berharap kegiatan rapat koordinasi dan sinkronisasi ini dapat meningkatkan komitmen bersama dalam mencapai indikator KLA untuk klaster pendidikan.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat bersinergi dengan program-program lainnya, seperti sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah siaga kependudukan, sekolah inklusi, dan lain-lain. Dengan demikian, target peningkatan menjadi KLA utama tahun 2024 dapat diwujudkan, setelah tahun ini Kota Samarinda memperoleh KLA nindya.

“Saya berharap MTs Negeri Samarinda dapat memacu dan memotivasi sekolah-sekolah lainnya untuk mengikuti langkah yang serupa dan dapat menginisiasi menjadi SRA,” pungkasnya. (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #kota-ramah-anak #pemkot-samarinda #sekolah-ramah-anak 

Berita Terkait

IKLAN