Kamis, 21 November 2024 06:59 WIB

Nusantara

Rio Reifan Terjerat Kasus Narkoba Hingga Lima Kali, Mengapa Pecandu Narkoba Tak Bisa Sembuh Total?

Redaktur: Redaksi
| 282 views

Rio Reifan. (Instagram)

Afiliasi.net - Seakan tak mengenal kata kapok, aktor Rio Reifan kembali diciduk polisi dengan kasus penyalahgunaan narkotika. Mantan suami Henny Mona ditangkap di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (26/4) pukul 21.00 WIB lalu.

“Per hari ini, saudara RR (Rio Reifan) sudah kami tetapkan sebagai tersangka terkait penyalahgunaan tindak pidana narkotika,” kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga, di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (29/4/2024), sebagaimana diberitakan Suara.com.

Ketika diperiksa terkait motifnya, Rio Reifan mengaku khilaf hingga memakai barang haram tersebut, khususnya sabu-sabu, berulang kali. Meski begitu, kepolisian masih akan mendalami motif sebenarnya sang aktor menggunakan narkoba.

"Dia masih bilang 'saya khilaf' atau segala macam," tambah AKBP Indrawienny Panjiyoga.

Sebagaimana diketahui, ini bukan kali pertama bagi Rio Reifan ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba, melainkan kelima kalinya. Ia sudah 4 kali berurusan dengan polisi akibat kasus serupa, yakni pada 2015, 2017, 2019, dan pada 2021.

Lantas, mengapa pecandu narkoba sangat sulit sembuh?

Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Ketergantungan narkoba adalah kondisi di mana seseorang memiliki dorongan yang kuat untuk menggunakan narkoba, meskipun mereka tahu bahwa hal itu berbahaya. Orang yang sudah pernah merasakan sensasi narkoba seringkali sulit lepas dari barang haram tersebut dan rawan kambuh.

Beberapa jenis narkoba yang paling sulit untuk dihentikan penggunaannya antara lain:

Heroin
Kokain
Metamfetamin & Sabu Kristal
Benzodiazepin

Sistem "reward"

Sistem reward merupakan sistem yang bertanggung jawab menghasilkan rasa senang dan kepuasan sehingga mendorong seseorang untuk mengulangi perilaku tersebut lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan yang sama.

Narkoba dapat bekerja dengan memanipulasi sistem reward otak. Narkoba dapat meningkatkan kadar dopamin dalam otak, sehingga menyebabkan perasaan senang dan kepuasan. Hal ini dapat membuat orang yang menggunakan narkoba menjadi ketagihan.

Ketika seseorang menggunakan narkoba secara berulang, otak akan mulai menyesuaikan diri dengan adanya narkoba. Otak akan menjadi lebih sensitif terhadap dopamin, sehingga membutuhkan lebih banyak narkoba untuk menghasilkan perasaan senang yang sama. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan narkoba.

Lingkungan dan ketersediaan zat

Faktor lingkungan juga berperan penting dalam proses penyembuhan seorang pecandu. Lingkungan yang terpapar pada penggunaan narkoba atau terdiri dari sekumpulan orang yang juga menggunakan narkoba dapat menjadi pemicu untuk kembali pada kebiasaan lama.

Selain itu, ketersediaan zat juga menjadi salah satu faktor; jika narkoba mudah diperoleh, kemungkinan pecandu kembali menggunakannya menjadi lebih tinggi.

Mengatasi permasalahan psikologis

Beberapa orang menggunakan narkoba sebagai cara untuk mengatasi stres, kecemasan, depresi, atau masalah emosional lainnya. Sebab, penggunaan dapat memberikan perasaan nyaman atau semacam membebaskan diri sementara dari masalah yang mereka hadapi.

Menghindari efek samping saat menghentikan penggunaan

Pecandu narkoba seringkali mengalami ketergantungan fisik dan psikologis yang kuat terhadap zat tersebut. Ketergantungan fisik membuat tubuh pecandu terbiasa dengan kehadiran zat tertentu dalam jumlah tertentu.

Ketika penggunaan zat dihentikan, tubuh akan bereaksi dengan gejala-gejala yang tidak menyenangkan, seperti sakit fisik, mual, dan bahkan kejang-kejang. (*)

Editor: Rafika


TOPIK BERITA TERKAIT: #rio-reifan #rio-reifan-ditangkap-narkoba #narkoba #pecandu-narkoba #artis-pakai-narkoba 

Berita Terkait

IKLAN