Sangatta, Afiliasi.net – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berkomitmen mengembangkan sektor ekonomi kerakyatan dengan menggelar pelatihan kerajinan anyaman dari serat eceng gondok, pelepah pisang, teknik pembuatan manik-manik, dan seni membatik. Inisiatif ini adalah hasil kolaborasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim.
Acara yang berlangsung di Resto dan Cafe Teras Belad, Sangatta Utara, pada hari Senin ini (12/6/2023), dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dekranasda Kutim dan Ketua TP PKK Kutim, Siti Robiah, Plt Kepala Disperindag Kutim, Andi Nurhadi Putra, Ketua Harian Dekranasda Kutim, Basuki Isnawan, narasumber Masniar, serta para Kepala Bidang di lingkungan Disperindag Kutim.
Bupati Kutim, Ardiansyah, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama pemerintah daerah adalah meningkatkan ekonomi kerakyatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat. Pelatihan kali ini mencakup teknik anyaman dari serat eceng gondok, pelepah pisang, pembuatan manik-manik, dan seni membatik, yang diharapkan akan memberikan keterampilan baru kepada peserta.
"Diharapkan setelah menyelesaikan pelatihan ini, masyarakat tidak lagi mengabaikan eceng gondok atau pelepah pisang. Bahkan, jika perlu, mereka bisa mencarinya. Mari kita berhenti membuang pelepah pisang, bahkan jika kita harus membelinya," ujar Bupati Ardiansyah dengan penuh semangat, yang direspon dengan gelak tawa meriah dari peserta.
Bupati Ardiansyah juga mengingatkan bahwa Kutai Timur telah mengalami kenaikan harga bahan pokok dalam beberapa akhir pekan terakhir. Meskipun demikian, ia meyakinkan bahwa kenaikan tersebut dapat diatasi oleh masyarakat dengan tetap berbelanja.
"Alhamdulillah, kita memiliki tingkat ekonomi yang baik. Salah satu penyumbangnya adalah sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang aktif, sehingga uang terus berputar di masyarakat," tambahnya.
Bupati Ardiansyah juga mendorong peserta pelatihan untuk memiliki semangat dan keberanian dalam mengembangkan hasil karyanya. Saat ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk membeli produk lokal atau produk UMKM dalam jumlah minimal 40 persen dari total belanja barang dan jasa.
Ketua Dekranasda Kutim, Siti Robiah, menjelaskan bahwa pelatihan anyaman dari serat eceng gondok adalah kelanjutan dari tahun sebelumnya, sedangkan pelatihan pelepah pisang adalah yang pertama kali diadakan.
"Tahun lalu kita juga telah mengadakan pelatihan tentang pembuatan manik-manik dan seni membatik. Tetapi tahun ini kita melibatkan peserta baru, sehingga ini adalah program yang terpisah," jelasnya.
Siti Robiah berharap agar peserta pelatihan dapat mengikuti program dengan serius dari awal hingga akhir, dan kemudian menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Plt Kepala Disperindag Kutim, Nurhadi Putra, menegaskan bahwa Disperindag dan Dekranasda Kutim akan terus bekerja sama untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat guna meningkatkan pendapatan mereka. Pelatihan ini melibatkan 80 peserta dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Hari ini dan besok (Selasa) ada 40 peserta yang mengikuti pelatihan, dengan 20 orang dalam pelatihan anyaman dari serat eceng gondok dan 20 orang dalam pelatihan pelepah pisang. Sedangkan untuk hari Rabu dan Kamis akan ada pelatihan pembuatan manik-manik dengan 20 peserta, dan pada hari Jumat dan Sabtu akan ada pelatihan seni membatik juga dengan 20 peserta,” demikian penjelasannya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Kutai Timur dapat lebih mandiri dalam menciptakan peluang ekonomi melalui kerajinan tangan dan produk-produk unggulan lokal. Semoga upaya ini dapat membantu menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan yang lebih kuat di Kabupaten Kutai Timur. (*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#pemkab-kutim #bupati-kutim #ardiansyah-sulaiman #disperindag-kutim #dekranasda-kutim