Hal ini melihat fakta bahwa usaha kuliner di tengah pandemi merupakan salah satu usaha dengan tingkat ketahanan yang tinggi, sehingga peluang untuk terjun ke dalamnya juga masih sangat besar dan menjanjikan. Karena itu Kemenparekraf mendorong lebih banyak wirausaha muda kuliner untuk menjadi food startup salah satunya dengan mengikuti program FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang sekaligus sebagai upaya untuk tetap produktif selama masa pandemi.
Harapannya dapat membantu pelaku ekonomi kreatif kuliner untuk bangkit dan produktif kembali. Sehingga usaha kuliner yang dijalankan bisa berkembang dan memaksimalkan potensi yang ada.
Sejak dibuka pendaftaran pada 20 April-31 Mei 2020, total peserta yang mendaftar sebanyak 6.499 pendaftar. Angka ini meningkat dibandingkan penyelenggaraan FSI tahun lalu yang hanya diikuti 719 pendaftar. Peningkatan ini menunjukkan masih besarnya optimisme dari pelaku subsektor kuliner Indonesia untuk tetap tumbuh di saat sulit ini.
Menariknya, situasi pandemi telah mengubah komposisi jenis perusahaan yang mendaftar ke FSI 2020. Tahun ini, jenis perusahaan food service mendominasi tiga kali lebih banyak dari food manufacture dengan jumlah masing-masing 4.749 perusahaan berbanding 1.700 perusahaan. Data ini menunjukkan bahwa kemampuan bertahan kedua jenis perusahaan kuliner berbeda di masa pandemi dalam empat bulan terakhir.
Seluruh peserta yang mendaftar akan dipilih menjadi 1.000 peserta yang nantinya mendapatkan video edukasi bisnis kuliner online, aplikasi kasir dan aplikasi akuntansi. Selanjutnya peserta terpilih wajib mengirimkan pitch deck untuk kemudian dikurasi secara hati-hati dan akuntabel hingga tinggal 100 peserta. Dalam program Foodstartup Indonesia MMXX itulah peserta yang terpilih akan menerima bantuan.
Peserta ekonomi kreatif yang masuk sebagai finalis berhak mengikuti kegiatan Demoday yang dilaksanakan pada September 2020 di Yogyakarta. Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner. Peserta Demoday berkesempatan mengikuti mentoring langsung, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengatakan pelaksanaan Demoday merupakan tahapan yang sangat dinantikan sebagai ajang unjuk diri kepada pasar. “Tantangan bagi food startup Indonesia sangat besar saat ini. Kita harus selalu inovatif dalam melakukan percepatan, pertumbuhan, dan kesinambungan usaha bagi food startup Tanah Air,” kata Wishnutama.
Sumber Artikel : Kemenparekraf RI
TOPIK BERITA TERKAIT:
#kuliner-indonesia #dampak-pandemi