Jumat, 22 November 2024 03:04 WIB

Politik

DPD Demokrat Kaltim Langsung Turunkan Baliho Dukungan Bacapres Anies Baswedan, Irwan: Tak Ada Tempat Bagi Pengkhianat

Redaktur: Redaksi
| 314 views

KONFERENSI PERS - Konferensi Pers Ketum DPD Partai Demokrat Kaltim, Irwan (pinggir kanan) dan Ketum DPC Partai Demokrat Kutim, Ordiansyah (pinggir kiri), di Hotel Royal Victoria, Jumat (1/9/2023). IST

Sangatta, Afiliasi.net - Buntut Calon Presides (Capres) Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (Cawapres) sampai hingga di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kaltim.

Ketua Umum DPD Partai Demokrat Kaltim, Irwan mengaku sejak awal tak senang dengan Capres Anies Baswedan.

Lantaran Anies Baswedan telah bersurat kepada Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY untuk menjadi cawapresnya, sehingga Irwan dan pengurus sosialisasi Anies di Kaltim.

"Memang saya sejak awal tidak percaya sama langkah-langkah politik Anies ini, tapi karena ketulusan Ketum (AHY) kami memerintahkan untuk mensosialisasi Anies, tapi sudah kita turunkan ya," ungkapny usai pembukaan pembekalan bagi caleg DPRD Kutim tahun 2024/2029, Jumat (1/9/2023).

Dia mengaku sempat memasang baliho di salah satu tempat di Kaltim yang tidak ia sebutkan nama tempatnya. Namun baliho itu sudah diturunkan.

Pihaknya sudah berhenti untuk sosialisasi Anies di Kaltim.

Menurutnya, pemutusan pemilihan cawapres Muhaimin alias Cak Imin secara sepihak diniliai sebagai penghianatan terhadap Partai Demokrat.

Dimana sebelumnya, pada tanggal 25 Agustus 2023 lalu, AHY telah mendapat surat tulis tangan yang isinya meminta agar AHY menjadi Cawapres Anies.

Tak lama, sekitar 5 hari kemudian, tanpa konfirmasi ke Partai Demokrat dan Tim 8, ternyata Anies meminta Cak Imin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadi cawapresnya.

"Lima hari kemudian berubah, roller coaster, membalik semua, dan itu dilakukan tanpa komunikasi Tim 8 dan Ketua Umum koalisi kesatuan. Hanya Ketua Umum Nasdem dan Ketua Umum PKB memanggil Anies dan Anies mengiyakan," tuturnya.

Setelah itu Anies mengutus Sudirman Sahid untuk menyampaikan ke AHY bahwa Bacawapres pendampingnya yaitu Cak Imin.

Menurutnya hal itu ditentukan secara sepihak dan termasuk salah satu rentetan penghianatan.

"Kalau saya sih hampir lupa siapa itu (Anies), bagi saya tidak ada tempat bagi penghianat di Demokrat. Kami menunggu arahan intruksi dari DPP terkait Pilpres khususnya di Kutai Timur," pungkasnya. (editor: jon)

 


TOPIK BERITA TERKAIT: #dpd-parta-demokrat-kaltim #pilpres-2024 #irwan-fecho #anies-baswedan 

Berita Terkait

IKLAN